Berbeda dengan di kota, warga di pelosok hidup dalam keterbatasan akses. Dengan minimnya akses, sulit bagi warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ke sekolah, atau berobat ke rumah sakit karena beberapa fasilitas hanya bisa didapatkan di kota. Selain itu, salah satu keterbatasan akses yang umum dialami oleh warga pelosok adalah mereka harus menyeberangi sungai deras dengan rakit dan medan berbahaya.
Berdasarkan kondisi nyata tersebut, Sahabat Pedalaman membangun jembatan di pelosok Indonesia untuk kebutuhan #AksesUntukSemua. Banyak warga, guru, dan siswa terbantu dengan adanya jembatan yang memberikan akses lebih aman ke sekolah, kebun, rumah sakit, dan kota.
Simak video pembangunan jembatan di sini: Jembatan BerKahf
Yuk bantu terbangunnya jembatan di seluruh pelosok Indonesia melalui link berikut: https://sahabatpedalaman.org/csr
Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5% dari jumlah penduduk Indonesia. Dengan kondisi fisik para penyandang disabilitas, kesempatan mereka untuk bekerja pun terbatas.
Melihat kondisi tersebut, Sahabat Pedalaman memiliki program Disabilitas Berdaya yang ditujukan untuk membantu penyandang disabilitas dengan pemberian modal usaha. Banyak disabilitas dari segala rentang usia (remaja hingga lansia) telah terbantu dari adanya program ini.
Sudah lebih dari 10 tahun, banyak dari guru honorer di pedalaman mengabdi untuk pendidikan siswa-siswinya. Namun, jasa mereka tidak hanya sebagai pelita yang memberikan cahaya di tengah gelap gulita.
Mereka juga berjuang di tengah terbatasnya akses ke sekolah. Mereka mengantarkan siswanya menyebrangi sungai deras dengan rakit. Bahkan salah satu dari mereka ada yang alami disabilitas dan harus merantau ke luar pulau.
Karena besarnya pengabdian mereka, kami memberikan apresiasi kepada pahlawan pendidikan berupa seragam, sepatu, handphone, laptop, dan motor untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
Di tengah kondisi perubahan iklim, Yayasan Sahabat Pedalaman juga antusias untuk mengatasi isu lingkungan bersama warga lokal di pedalaman. Dari langkah kecil, kami yakin akan menciptakan perubahan besar.
Kami telah mensponsori kegiatan West Java YES (Youth Empowerment Summit) yang membina peserta untuk menanam padi bersama penduduk setempat. Selain itu, dalam acara EYAA (Empowering Youth Across ASEAN), relawan dari ASEAN mengajarkan bioart kepada siswa di pedalaman. Bioart merupakan kreativitas yang memanfaatkan pewarna alami.
Kami juga menanam 4.700 mangrove di Pulau Satando, pedalaman Sulawesi Selatan. Pulau ini akan segera tenggelam karena abrasi jika tidak ditanam mangrove dengan segera. Selain itu, mangrove yang ditanam akan menjaga ekosistem biota laut.
